Rabu, 12 Februari 2014

Vulkanisme



A.  Bentuk dan   Tipe-Tipe Gunung Api 
1. Tipe-Tipe gunungapi
Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan
·  Gunungapi lava/gunungapi tameng (shield volcano) yang menghasilkan lava basalan.Gunungapi tameng dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava basalan atau andesitan.Ada dua tipe jenis gunungapi tameng,yaitu tipe Hawaii dan tipe Iceland yang dibedakan berdasarkan skala dan jalur retakan yang ada:
a) Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunungapi tameng yang dibangun oleh leleran lava yang keluar dari beberapa retakan dan memencar membentuk suatu jalur celah yang cukup besar contoh : mauna Loa di Hawaii.
b) Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan mempunyai skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii.contoh : Izu peninsula (Iceland),Hakone (jepang), dan fase pertama gunung Tambora (Sumbawa)
·  Gunungapi piroklastik,merupakan gunungapi yang dibentuk oleh bahan lepasgunungapi piroklastik.Contoh gunung Lamongan,Gunung Tambora (Sumbawa)
·  Gunungapi gas yaitu gunungapi yang terjadi karena kegiatan magmatik umumnya membentuk mar yaitu suatu lekukan yang disebabkan oleh letusan tunggal yang bersifat meledak,dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin dan umumnya terisi air.contoh : kaki uatar pegunungan tengger (jawa timur), Iwo Jima (Jepang).

B. Bentuk Gunung Api

Gunung api merupakan bukit-bukit berbentuk kerucut atau pegunungan yang terbentuk di dekat ventilasi yang terhubung ke sebuah reservoir magma. bentuk-bentuk  dari gunung api dipengaruhi oleh faktor utama adalah jenis magma. Sehingga dari bentuk gunung api yang terlihat dapat diidentifikasi jenis magma secara umum. Berikut ini beberapa bentuk gunung api yang terbentuk oleh masing-masing jenis magma yang berbeda-beda.
1.      Stratovolcano seperti kerucut dengan sisi yang curam. Tipe gunung api ini terbentuk pada letusan besar yang terdiri dari aliran lava, tefra, dan aliran piroklastik. Letusan besar terjadi karena komposisi magma yang sangat kental. Magma rhyolitic yang kaya dengan silika terdistribusi pada daerah lempeng benua terutama pada zona subduksi. Pada saat pembentukan gunung api ini berdasarkan berada di daerah lempeng benua.
2.      Cinder cone merupakan bukit berbentuk kerucut yang curam terbentuk di atas ventilasi magma. Cinder cone biasanya terbentuk oleh letusan sejenis Strombolian. Cinder cone dibangun dari lava fragmen-fragmen yang disebut abu vulkanik. Tipe gunung api ini jarang memiliki tinggi hingga 250m.

3.      Shield volcano merupakan jenis gunung api terbesar di dunia. Tipe ini terbentuk dari aliran lava basalt dan memiliki kemiringan yang landai. Gunung api ini tidak menghasilkan letusan yang besar karena magma yang dikeluarkan memiliki sifat encer. Magma basalt dengan viskositas rendah ini biasa muncul di daerah hotspot tengah samudera dan daerah batas lempeng divergen. Tipe gunung api ini lebih sering muncul di tengah samudera.
4.      Mud volcano merupakan jenis gunung api terkecil di dunia. Tipe ini hanya memiliki tinggi 2-3 meter. Gunung api ini terbentuk dari campuran air (panas) dan sedimen yang berasal dari erupsi gunung api besar disekitarnya. Suhu pada pembentukan tipe gunung api ini lebih rendah. Material yang dikeluarkan seperti bubur halus dalam cairan seperti air dan hidrokarbon cair.
5.      Lava dome terbentuk karena pendinginan lava kental yang keluar dari ventilasi gunung api. Lava kental ini mengalir dengan perlahan, jadi lava lebih cepat membeku dengan perpindahan dalam jarak yang pendek dari sumber letusan. Lava-lava yang telah membeku membentuk tumpukan seperti kubah kecil.
6.      Caldera merupakan sebuah kawasan runtuhnya gunung api. Sebuah keruntuhan dipicu oleh pengosongan magma di bawah gunung berapi, biasanya sebagai hasil dari letusan besar gunung api.  Keruntuhan ini dapat terjadi pada saat letusan dahsyat atau pun letusan yang bertahap dari serangkaian letusan. Reruntuhan tersebut akan menutupi jalur magma sebelumnya, sehingga magma akan mencari jalur baru dan biasanya fracture-fracture yang mengarah ke lingkaran pinggiran reruntuhan (caldera) tersebut. Sehingga muncul ventilasi vulkanik sekunder di sekeliling caldera.
7.      Volcanic fissure vent merupakan tempat keluar lava yang melalui retakan-retakan yang diterobos oleh lava. Tipe vulkano ini tidak memiliki kawah utama sama sekali. Lava yang keluar merupakan lava yang sangat cair sehingga menyebar jauh dan luas.
  
C. Struktur Gunungapi
  • Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos olehbatuan cair dari magma chamber ke permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapatmengalir.Terkadang main vent memiliki cabang, jika mereka mencapai permukaandari bentukan secondary cone atau fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas,dan fragmen batuan menuju ke main vent dan bergerak keluar melaluicrater.Ketika letusan berhenti,lava dapat turun kembali ke pipa atau membentukdanau lava di dalam crater.
  • Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yangberupa molten rock di bawah permukaan bumi yang keluar dari vulkanik vent(magma).Lava berwarna merah panas saat keluar dari vent,tetapi secara cepatberubah menjadi warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lainberdasarkan pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang sangat panas mengandunggas yang terdiri dari besi dan magnesium berupa cairan, yang mengalir sepertitar panas.sedangkan yang agak dingin, mengandung silicon, sodium dan potassiumyang berupa cairan dan mengalir seperti madu yang kental.


  • Strata lava dan Abu
Strata lava dan abu merupakanlapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika lava dan abu dari gunungapi aktifterlempar keluar.Abu berisikan fragmen kecil batuan, beberapa sama baiknyadengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalantangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gung berapi sebelum lava. Abu yangmengendap ke bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam.
  • Secondary Cone
Merupakan kerucut yang brauterbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama membentuk cabang.Lapisan batuanand abu yang membentuk gunung berapi sering retak dan terlemahkan oleh ledakanyang terjadi selama letusan gunung berapi.jika retakan ini membentukgaris/jalur dari main vent ke permukaan,magma mampu bergerak ke saluran barudan mencapai permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara sepertiair mancur
  • Magma chamber
Magma chamber atau dapur magmamerupakan daerah sebagai tempat induk magma berada.Ukuran magma chamber baikyang berhubungan langsung dengan gunungapi ataupun yang terpisah hanya berupatubuh magma dapat mencapai ratusan ribu kilometer kubik.Pembentukan magmachamber primer pada kerak sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatangerak rekahan,disamping macam batuan dan ketebalan kerak bumi.Titik potong duarekahan akan mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan memperlambatpergerakannya karena selain sifat bidang rekahan yang rapat,juga adanyamilonit.
  • Fumarole
Fumarole merupakan retak padaterusan permukaan dimana uap panas dan gas dapat keluar.Magma di bawahpermukaan memanaskan air sampai titik dimana air berubah menjadi uap panas danmampu melarutkan mineral dari batuan di sekitarnya. Ketika gas mencapaipermukaan maka gas tersebut panas dan bertekanan rendah.Gas ini mendingin danmngembang,mengendapkan mineral yang terlarut di sekitar saluran.
  • Crater
Crater gunungapi merupakan strukturamblesan yang terjadi di permukaan gunungapi karena kegiatan gunungapi biasanyamembuat lubang di bagian atas saluran. Kawah dibentuk dari lava, gas, dan debuyang meledak kea rah aras dari main vent.materila jatuh kembali ke bumi di sekitarsaluran dan secara perlahan menumpuk membentuk rim di sekitarnya.Di dalam kawahselalu tetap bersih disebabkan adanya gaya gerakan ke atas material yang secarakonstan memindahan runtuhan yang jatuh.

D. Letusan Gunungapi
Tipe-tipe letusan Gunungapi
  • Tipe strombolian Contoh pada gunungapi Irazu di CostaRica tahun 1965. Material halus dari lava cair menyembur dari kawahmembentuk suatu gugusan cahaya di langit.terkumpul di cekungan gunung,lava cair tsb kemudian meluncur ke bawah membentuk suatu aliran yangberapi.
Sebaliknya,aktivitas letusangunungapi Paricutin pada tahun 1947 menunjukkan tipe vulcanian, dimana awantebal yang terdiri dari abu dan letusan gas dari kawah kemudian timbul hinggadi atas puncak.Abu yang terdiri dari gas tersebut membentuk awankeputih-putihan pada dekat puncak.
  • Tipe VesuvianTipe letusan vesuvian disesuaikan denganletusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 Bc, abu seta gas padakuantitas yang sangat besar keluar pada saat letusan kemudian terdapatawan yang berbentuk kembang kol melambung tinggi diatas gunungapitersebut.
  • Tipe Peelean
Di erupsi Pelean atau awan terangseperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon Philipina 1968, material yangsangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas dan fragmen-fragmen lavakeluar dari tengah kawah, jatuh ke bawah, membentuk seperti lidah. Massa yangsangat besar dan bercahaya yang meluncur menuruni kemiringan dengan kecepatanyang sebanding dengan 100 mil per jam. Erupsi semacam itu akan menyebabkankerusakan yang sangat besar dan akan menyebabkan kematian pada populasi areatersebut seperti di St Pierre tahun 1902 saat terjadi letusan Gunung Peele


  • Tipe Erupsi hawaii
Erupsi tipe Hawaii dapat terjadisepanjang celah dan retakan yang merupakan vent yang linier, seperti padaletusan gunung Mauna di Hawaii 1950,Atau letusan dapat terjadi di tengahvent.Di erupsi tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona riftgunungapi dan membentuk aliran lava yang menuruni lereng. Sedangkan erupsi diveent sentral membentuk suatu semburan lava yang membumbung sampai beberaparatus kaki.


  • Tipe erupsi Phreatik
Erupsi tipe phreatik (semburan Uap)dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari tanah yang dingin atau permukaan airyang bersinggungan dengan hot rock atau magma. Yang membedakan tipe ini dengantipe lain adalah tipe ini hanya mengeluarkan fragmen batuan dari saluranvulkanik, tidak ada magma yang dikeluarkan. Aktivitas phreatik secara umumlemah tetapi juga beruabh menjadi dahsyat seperti pada tahun 1965 saat letusangunungapi Taal di Philipina.


  • Tipe Erupsi Plinian
Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian.Tipeini ditandai dengan ledakan lava kental.Contoh erupsi Plinian yang paling besarseperti pada 18 mei 1980 di Gunung St. Helens atau tahun 1991 di PinatuboPHilipina.letusan tersebut membawa abu dan gas sejauh 10 mil ke udara, aliranpiroklastik yang sangat cepat dan mematikan juga merupakan ciri letusan darierupsi Plinian,

Tipe – tipe letusan Gunungapi menurut Escher, berdasarkan tekanan gas, derajatkecairan magma dan kedalaman dapur magma :
1.Tipe Hawaii, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma yang dangkal, tekanan gasrendah. Contoh : gunungapi perisai di Hawaii, yaitu Kilaueaa dan Maunaloa
2.Tipe stromboli, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma dangkal tapi lebih dalamdari tipe Hawaii, tekanan gas sedang.
3.Tipe Volcano, ciri-cirinya : lava agak cair, terbentuk awan debu berbentukbunga kol, tekanan gas sedang. Contoh : Gunung Raung dan Vesuvius.
4.Tipe Merapi, ciri-cirinya : lava agak kental, dapur magma agak dangkal,tekanan gas rendah, terdapat sumbat lava dan kubah lava.
5.Tipe Peele, ciri-cirinya : viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi,tekanan gasnya cukup besar, peletusan mendatar, Contoh : Gunung Peele
6.Tipe Vincent, ciri-cirinya : lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnyaterdapat danau. Contoh : gunung kelud.
7.Tipe Perret, ciri-cirinya : tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebabkaldera. Contoh : gunung krakatau.




B. JENIS BAHAN VULKANIK

1. BAHAN PADAT (EFFLATA)
Menurut asalnya:
a.    Efflata allogen; berasal dari batu-batuan di sekitar kawah yang terlempar ketika terjadi letusan
b.    Efflata autogen; berasal dari magma hasil kerja eksplosif gunung meletus.

Menurut besar kecilnya material :
a.    Bom vulkanik, adalah eflata yang besar-besar
b.    Lapili, adalah efflata yang sebesar biji kemiri
c.    Pasir
d.    Abu dan debu vulkanik.
2. BAHAN CAIR
a.  Lava: magma yang meleleh keluar lereng, suhu 700-1200°C
b.  Lahar Panas : campuran magma dan air, berupa lumpur      panas
c.  Lahar dingin : endapan lava/lahar berubah jadi lumpur karena tertimpa hujan

3. BAHAN GAS (EKSHALASI)
a. Fumarol atau zat lemas (N2)
b. Solfatar atau gas belerang (H2N)
c. Mofet atau gas asam arang (CO2).


C. Beberapa tanda-tanda sebelum meletus


•Terdengar suara gemuruh dari dalam tanah
•Terjadi gempa ( tidak keras )
•Temperature tanah naik, mata air biasa menjadi panas, mungkin juga kering. Mata air panas menjadi lebih panas lagi.
•Tumbuh- tumbuhan sekitar kawah menjadi mati
•Binatang- binatang bergerak ke daerah yang lebih rendah
·  di sekitar gunung naik. Hal ini menunjukkan terjadu kenaikan aktifitas Merapi.
·  Mata air menjadi kering.
·  Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
·  Tumbuhan di sekitar gunung layu

D. Peristiwa post vulkanisme (paska vulkanisme)

Post vulkanisme adalah peristiwa setelah gunung api meletus atau gunung api yang sudah mati. Termasuk peristiwa post vulkanisme adalah:
1) Sumber gas atau ekshalasi mengeluarkan gas-gas sebagai berikut.
· Gas belerang (H2S) yang dinamakan solfatar, terdapat di Gunung Welirang,
Gunung Arjuna, dan Gunung Anjasmoro (Jawa Timur).
· Gas uap air (H2O) yang dinamakan fumarol, terdapat di Kawah Kamojang
(Jawa Barat), Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), dan Sulawesi Utara.
· Gas asam arang (CO2) yang dinamakan mofet terdapat di Kawah Timbang
dan Sinila Diaeng (Jawa Tengah), Gunung Tangkuban Perahu, Gunung
Papandayan, Ciremekati (Jawa Barat), dan Kawah Ijen (Jawa Timur).

2) Sumber air panas (term) letaknya di Cipanas (Jawa Barat), Baturaden (Jawa
Tengah), dan Cangar (Jawa Timur).
4) Sumber air mineral (makdani), misalnya zat belerang yang terdapat di Maribaya
(Jawa Barat) dan Baturaden (Jawa Tengah).
5) Geyser adalah air panas yang memancar dari dalam bumi, biasanya tidak memancar
terus-menerus, tetapi secara berkala. Misalnya di Cisolok (Jawa Barat).


D. Peristiwa post vulkanisme (paska vulkanisme)

Post vulkanisme adalah peristiwa setelah gunung api meletus atau gunung api yang sudah mati. Termasuk peristiwa post vulkanisme adalah:
1) Sumber gas atau ekshalasi mengeluarkan gas-gas sebagai berikut.
· Gas belerang (H2S) yang dinamakan solfatar, terdapat di Gunung Welirang,
Gunung Arjuna, dan Gunung Anjasmoro (Jawa Timur).
· Gas uap air (H2O) yang dinamakan fumarol, terdapat di Kawah Kamojang
(Jawa Barat), Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), dan Sulawesi Utara.
· Gas asam arang (CO2) yang dinamakan mofet terdapat di Kawah Timbang
dan Sinila Diaeng (Jawa Tengah), Gunung Tangkuban Perahu, Gunung
Papandayan, Ciremekati (Jawa Barat), dan Kawah Ijen (Jawa Timur).

2) Sumber air panas (term) letaknya di Cipanas (Jawa Barat), Baturaden (Jawa
Tengah), dan Cangar (Jawa Timur).
4) Sumber air mineral (makdani), misalnya zat belerang yang terdapat di Maribaya
(Jawa Barat) dan Baturaden (Jawa Tengah).
5) Geyser adalah air panas yang memancar dari dalam bumi, biasanya tidak memancar
terus-menerus, tetapi secara berkala. Misalnya di Cisolok (Jawa Barat).


F. PERSEBARAN GUNUNG API
Jumlah dan Penyebaran
Jumlah gunung api aktif = 129 bh, Jumlah gunung api yang meletus dalam 400 th terahkir = 70 bh, Luas daerah yang terancam = 16.670 km2, dan Jumlah jiwa yang terancam = 5.000.000 orang
Penyebaran Gunung Api di Indonesia : Sumatra : 30 buah, Jawa : 35 buah, Bali dan Nusa Tenggara: 30 buah, Maluku : 16 buah, Sulawesi : 18 buah, Jumlah : 129 buah. 
Daftar berikut mungkin ada perbedaan dengan data sebelumnya, sehingga perlu pengecekan kembali atau disempurnakan melalui sumbernya atau instansi yang berwenang.


Dari beberapa gunung berapi tersebut sebagian wilayahnya ada yang ditunjuk sebagai Taman Nasional
seperti Gunung Bromo, G.Merapi, G.Ciremai, G. Gede, dan G. Merbabu.
Untuk diketahui saja bahwa di Pulau Jawa terdapat nama Gunung Merapi begitu pula di Pulau Sumatera terdapat Gunung Marapi yang biasa disebut juga Gunung Merapi.

Dafar Gunung Berapi di Indonesia (disusun berdasarkan letak)

Gunung di Papua (14 buah - termasuk puncak-puncaknya)
Gunung Puncak Carstenz Pyramid(4,884 m.dpl) merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
Gunung Puncak Jaya(4,860 m.dpl)
Gunung Puncak Trikora(4,730 m.dpl)
Gunung Puncak Idenberg (4,643 m.dpl)
Gunung Dom (1,332 m.dpl)
Gunung Derabaro (4,150 m.dpl)
Gunung Yamin (4,595 m.dpl)
Gunung Yaramamafaka (3,370 m.dpl)
Gunung Redoura (3,083 m.dpl)
Gunung Togwomeri (2,680 m.dpl)
Gunung Mandala (4,640 m.dpl)
Gunung Ngga Pilimsit(4,717 m.dpl)
Gunung Foja (1,800 m.dpl)
Gunung Cyrcloop (2,034 m.dpl)

Gunung di Jawa (37 buah)
Gunung Anjasmara (2.277 m)
Gunung Argapura (3.088 m)
Gunung Arjuno (3.339 m)
Gunung Bromo (2.392 m)
Gunung Bukit Tunggul (2.208 m)
Burangrang (2.057 m)
Gunung Ciremay/Cereme (3.078 m)
Gunung Cikuray (2.818 m)
Gunung Galunggung (2.167 m)
Gunung Gede (2.958 m)
Gunung Guntur (2.249 m)
Gunung Karang (1.245 m) sekitar 40 KM selatan Pandeglang
Gunung Kembar I (3.052 m)
Gunung Kembar II (3.126 m)

Gunung Krakatau
Gunung Lasem (806 m) Rembang Jawa Tengah
Gunung Lawu (3.245 m)
Gunung Semeru (3.676m) gunung tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi ketiga tertinggi di Indonesia
Gunung Malabar (2.343 m)
Gunung Masigit (2.078 m)
Gunung Merapi (2.911 m)
Gunung Merbabu (3.145 m)
Gunung Muria (1.602 m)
Gunung Pangrango (3.019 m)
Gunung Papandayan (2.665 m)
Gunung Patuha (2.386 m)
Gunung Penanggungan (1.653 m)
Gunung Raung (3.332 m)
Gunung Salak (2.211 m)
Gunung Slamet (3.432 m)
Gunung Sumbing (3.336 m)
Gunung Sundara (3.150 m)
Gunung Tangkuban Perahu (2.084 m)
Gunung Ungaran (2,050 m)
Gunung Wayang (2.181 m)
Gunung Welirang (3.156 m)
Gunung Wilis (2.552 m)
Gunung Kelud (1.350 m)

Gunung di Kalimantan (4 buah)
Gunung Palung (1.116 m) Kalimantan Barat
Gunung Raya (2.278 m) Kalimantan Tengah
Gunung Liangpran (2.240 m) Kalimantan Timur
Gunung Halau (1.892 m) Kalimantan Selatan

Gunung di Sulawesi (10 buah)
Gunung Awu (1.320 m) Kepulauan Sangihe
Gunung Lokon (1.689 m)
Gunung Klabat(1995 mdpl)
Gunung Mekongga (2.620 m)
Gunung Mahawu (1311 mdpl)
Gunung Bawakaraeng (2.705 m)
Gunung Latimojong (3.478 m)
Gunung Lokon (1580 mdpl)
Gunung Lompobattang (2871 m)
Gunung Soputan (1783 m)

Gunung di Sumatra (13 buah)
Gunung Dempo (3159 m) Sumatra Selatan
Gunung Kerinci (3.805 m) Jambi gunung tertinggi di Sumatra, kedua di Indonesia dan gunung berapi tertinggi di Indonesia
Gunung Sinabung (2.475 m) Sumatra Utara
Gunung Sibayak (2.212 m) Sumatra Utara
Gunung Pesagi (2.262 m) Lampung
Gunung Singgalang (2.877 m) Sumatra Barat
Gunung Marapi (2,891.3 m) Sumatra Barat
Gunung Talamau (2,912 m) Sumatra Barat
Gunung Tandikat (2438 m) Sumatra Barat
Gunung Leuser (3172 m) NAD
Gunung Perkison (2300 m) NAD
Gunung Talang (2600 m) Sumatra Barat
Gunung Sago (2500 m) Sumatra Barat

Bali & Nusa Tenggara (20 buah)
Gunung Agung (3.142 m) di Bali
Gunung Ebulolobo (2,123)
Gunung Inielika (1,559)
Gunung Kondo (2,947)
Gunung Nangi (2,330)

Gunung Rinjani (3.726 m) di Lombok, gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia
Gunung Sangeang (1,949)
Gunung Tambora (2.850 m) di pulau Sumbawa
Gunung Anak Ranakah (2,402)
Gunung Ebulabo (2,123)
Gunung Egon (1,703)
Gunung Iliboleng (1,659)
Gunung Iliwerung (1,486)
Gunung Inerie (2,230)
Gunung Keknemo (2,070)
Gunung Kelimutu (1,385)
Gunung Lewotobi Laki-laki (1,584)
Gunung Lewotobi Perempuan (1,703)
Gunung Lewotolo (1,319)
Gunung Loreboleng (1,117)
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar