Selasa, 18 Februari 2014

Tenaga Bumi

Tenaga Geologi dibedakan menjadi 2 macam yaitu : Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen

 1. Tenaga Endogen

                  Pengertian : Tenaga yang berasal dari dalam bumi.
                  Sifat : Membentuk permukaan bumi.
                  Proses pelepasan : Vulkanisme, tektonisme, seisme, gempa bumi.
                  Bukti : Revolusi, rotasi, gravitasi.

2. Tenaga Eksogen
                  Pengertian : Tenaga yang berasal dari luar bumi.
                  Sifat : Menghancurkan di bagian permukaan bumi.
                  Bentuk : Air, angin, sinar matahari.
                  Proses pelepasan : pelapukan-erosi-sedimentasi-masswasting

 VULKANISME
Gerakan magma dari dalam bumi (dapur magma) menuju permukaan bumi melalui  retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema.
Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava.
Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya.
Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi.
Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.

JENIS VULKANISME
1. Intruksi magma
       Gerakan magma sebelum mencapai permukaan bumi tetapi sudah membeku.

2. Ekstruksi / erupsi magma
       Gerakan magma mencapai permukaan bumi.

Jenis-jenis Intrusi Magma
(1) Batolit, yaitu dapur atau pusat magma.
(2) Lakolit, yaitu magma yang bentuknya atas cembung bawah datar.
(3) Lapolit, yaitu magma yang bentuknya atas datar bawah cembung.
(4) Sill, yaitu magma yang berbentuk pipih yang tertahan di antara dua lapisan batuan induk.
(5) Dike/Diatrema, yaitu pipa kawah gunung berapi.
(6) Gang, yaitu cabang dari Dike yang memotong lapisan batuan secara vertikal.

Jenis-jenis Ekstruksi Magma
       Berdasarkan kekuatannya :
(1) Erupsi Efusif (leleran), yaitu erupsi di mana magma yang keluar kepermukaan bumi berupa lelehan melalui retakan-retakan, terjadi jika magma sifatnya encer dan kandungan gasnya relatif sedikit
     Jenis erupsi ini akan menghasilkan bentuk vulkan perisai atau tameng.
     Jenis vulkan ini banyak terdapat di kepulauan hawai (gunung Mounaloa, dan Gunung Kalauea).

(2) Erupsi Eksplosif (Ledakan), yaitu erupsi yang terjadi jika magma yang keluar ke permukaan bumi secara   meletus atau letusan, terjadi jika magma sifatnya kental dengan kandungan gas yang tinggi sehingga tekanannya sangat kuat
    Jenis erupsi ini akan menghasilkan bentuk vulkan Maar/Corong/Kaldera.
    Contoh gunung Lamongan dan  gunung Kelud.

 (3) Erupsi Campuran, yaitu erupsi di mana keluarnya magma ke permukaan bumi secara bergantian antara erupsi efusif dengan erupsi eksplosif.
       Erupsi ini akan menghasilkan bentuk vulkan kerucut atau Strato.
      Bentul vulkan kerucut inilah yang merupakan cirikhas vulkan mayoritas di Indonesia.

         Berdasarkan tempat keluarnya magma :
(1)    Erupsi linear, yaitu magma keluar ke permukaan bumi melalui retakan yang memanjang seperti sebuah garis (memanjang)

(2)    Erupsi areal, yaitu tempat keluarnya magma berbentuk lubang yang besar akibat dekatnya dapur magma ke permukaan bumi

(3)    Erupsi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah lubang atau pusat erupsi sehingga membentuk kerucut gunug api yang beriri sendiri.

4 macam benda vulkanik akibat erupsi :
(1) Bahan padat (efflata)
Menurut asalnya:
a.    Efflata allogen; berasal dari batu-batuan di sekitar kawah yang terlempar ketika terjadi letusan
b.    Efflata autogen; berasal dari magma hasil kerja eksplosif gunung meletus.

Menurut besar kecilnya material
a.    Bom vulkanik, adalah eflata yang besar-besar
b.    Lapili, adalah efflata yang sebesar biji kemiri
c.    Pasir
d.    Abu dan debu vulkanik.

(2) Bahan cair
a. Lava adalah aliran magma di permukaan bumi
b. Lahar adalah campuran lava dengan pasir, lumpur atau air.

(3) Bahan gas (ekshalasi)
a. Fumarol atau zat lemas (N2)
b. Solfatar atau gas belerang (H2N)
c. Mofet atau gas asam arang (CO2).

Tanda-tanda gunung api akan meletus (pra vulkanis)
1.    suhu atau temperatur sekitar gunung naik
2.    sumber air di sekitar gunung mengering
3.    terjadi gempa bumi
4.    binatang di sekitar gunung banyak yang pindah
5.    tumbuhan di sekitar gunung layu dan mati.

Tanda atau gejala pasca  vulkanik
Adalah tanda yang memberikan petunjuk bahwa di sekitar daerah tersebut pernah terjadi letusan gunung api. Tanda-tanda itu antara lain:

1.    Ekshalasi atau sumber gas, biasanya berupa:
a.    Solfatar (gas belerang)
b.    Fumarol (uap air panas)
c.    Mofet (gas asam arang).

2.    Sumber air panas, misalnya di daerah Cipanas (Jawa Barat).

3.    Sumber air mineral (makdani), misalnya di Ciater.

4.    Geyser, adalah mata air panas yang memancar secara berkala, misalnya di Cisolok (Jawa Barat).

Pengaruh atau manfaat vulkanisme :
1.    abu vulkanik menyuburkan tanah
2.    gunung api merupakan tujuan wisata alam yang menarik
3.    dapat mempercepat proses terjadinya hujan orografik
4.    menghasilkan bahan galian industri misalnya pasir, belerang, batu, batu apung, dan lain sebagainya
5.    hancurnya batuan vulkanis yang mengandung unsur hara yang bermanfaat bagi tumbuhan
6.    di daerah intrusi magma dapat mengandung mineral yang dibutuhkan manusia seperti emas, perak, marmer, dan lain sebagainya.


TEKTONISME

      Tektonisme adalah gerakan lempeng bumi dalam skala besar.
Tektonisme terbagi dua hal , yaitu gerak Epirogenesis dan gerak Orogenesis

(1) Epirogenesis (2L) luas, lama
           Gerakan kulit bumi yang terjadi dalam jangka waktu Lama dan mencakup wilayah yang Luas
    Epirogenesis ada 2 macam : (+) dan (-)
     1. Epirogenesis (+), turunnya daratan sehingga permukaan air laut naik. (kep. maluku)
     2. Epirogenesis (-), naiknya dartan sehingga permukaan air laut turun. (pulau timur dan buton)


(2) Orogenesa (2S) Sempit, Singkat
          Gerakan kulit bumi  yang terjadi dalam jangka waktu Singkat dan mencakup wilayah yang Sempit.
   Orogenesa menghasilkan Lipatan dan Patahan.
 1. Lipatan
     Gerakan secara horizontal (berhadapan) menyebabkan kulit bumi melengkung

Jenis jenis Lipatan :
 

gb0412
ket :
a. lipatan tegak      d. lipatan menggantung
b. lipatan miring     e. lipatan isoklin
c. lipatan rebah      f. lipatan kelopak
*Permasalahan : Adanya pembalikan relief suatu lipatan dimana lipata antiklinal menjadi lembah dan sinklinal menjadi puncak lipatan karena erosi

gambar lipatan di kehidupan nyata :

 
2. Patahan
  • Patahan (sesar) akibat tekanan dengan arah horizontal saling menjauh. Akibat tenaga ini akan mengakibatkan Slenk (graben) , yaitu lapisan batuan yang terletak lebih rendah daripada daerah sekelilingnya. Horst, yaitu lapisan batuan yang lebih tinggi daripada daerah sekelilingnya.
  • Patahan (sesar) sebagai akibat  tekanan yang berarah vertical. Akibat tekanan  tersebut, bagian kulit bumi yang menggembung disertai dengan retakan-retakan. Akibta gaya gravitasi, salah satu bongkahan batuan akan mengalami pemerosotan dan membentuk graben/slenk atau lembah patahan dan bagian lain membentuk  puncak patahan atau horst. Apabila  tidak menimbulkan patahan akan menghasilkan suatu cembungan yang dinamakan kubah/dome. Akibatnya akan terjadi basin apabila mengalami penurunan pada daerah tersebut.
  • Patahan (sesar) sebagai akibat dari tekanan yang berarah horizontal yang berlawanan arah. Akibat tekanan tersebut menimbulkan pergeseran yang disebut dengan sesar mendatar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar