Jumat, 06 Juni 2014

Iklim

IKLIM
·        Pembagian Iklim Matahari
Iklim matahari atau bisa juga disebut sebagai iklim teori didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Oleh karena itu, pembagian iklim berdasarkan atas lintang (garis lintang).
Iklim matahari dibagi menjadi , yaitu sebagai berikut:
1.      Iklim tropis
Daerah yang terletak di sekitar ekuator, melingkari bumi yang dibatasi oleh garis lintang 23 ½ OLU sampai 23 ½ OLS. Suhu udara rata – rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20° - 23° C. Bahkan dibeberapa tempat suhu tahunannya mencapai 30°C. Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan amplitudo hariannya besar. Tekanan udara lebih rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan. Hujan banyak dan umumnya lebih banyak dari daerah lain di dunia.
2.      Iklim Subtropis
Iklim subtropis terletak antara 23½° - 40° LU dan 23½° - 40° LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Terdapat empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin. Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak terlalu dingin. daerah Iklim Mediterania. Jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut Daerah Iklim Tiongkok.
3.      Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40° - 66½° LU dan 40° - 66½° LS.Banyak terdapat gerakan – gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah – ubah, arah angin yang bertiup berubah – ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba – tiba.Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
4.      Iklim dingin
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
·        Iklim Fisis
Iklim Fisis adalah pembagian iklim berdasarkan keadaan alam di suatu wilayah sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. misalnya pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan.
Berdasarkan faktor tersebut, iklim fisis dibedakan menjadi:
1.      Iklim laut
Ciri-ciri:
§  Amplitudo suhu harian rendah/kecil (perbedaan suhu antara siang dan malam)
§  Kelembaban udaranya tinggi
§  Curah hujan tinggi
Contoh : Indonesia
2.      Iklim darat
Ciri-ciri:
§  Amplitudo suhu harian sangat besar
§  Kelembaban udaranya rendah
§  Curah hujan sangat sedikit
Contoh: australia, saudi arabia, cina, indonesia
3.      Iklim gunung
Ciri-ciri:
§  Amplitudo suhu harian lebih kecil
§  Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan
§  Kadang turun salju
4.      Iklim dataran tinggi
Ciri-ciri:
§  Amplitudo suhu harian besar
§  Udara kering
§  Jarang turun hujan
5.      Iklim muson
Ciri-ciri:
§  Setiap setengah tahun bertiup angin laut yang basah yang menimbulkan hujan
§  Setiap setengah tahun bertiup angin barat yang kering yang menimbulkan kemarau
Iklim fisis indonesia adalah iklim laut dan iklim darat.
·        Iklim Junghuhn
Junghuhn membagi daerah iklim dengan membandingkan jenis tumbuh-tumbuhan pada tiap perbedaan ketinggian. Iklim junghun juga sering disebut sebagai iklim para ahli.
Pembagian yang disesuaikan dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Zona iklim panas, terletak pada ketinggian 0-650 m dengan temperatur  udara antara 26,3oC22 oC. Zona ini cocok untuk jenis tumbuhan padi, jagung, karet, kina, dan kopi.
2.      Zona iklim sedang, terletak pada ketinggian 650-1500 m dengan temperatur udara antara 22 oC – 17,1oC. Jenis tumbuhan yang cocokdibudidayakan di zona ini adalah kina, teh, bunga-bungaan, dan sayuran.
3.      Zona iklim sejuk, terletak pada ketinggian 1500-2500 m dengan temperatur udara antara 17,1oC-11,1oC. Jenis tumbuhan yang cocok adalah teh, kopi, kina, dan tumbuhan holti kultura.
4.      Zona iklim dingin, terletak pada ketinggian lebih dari 2500 m dengan temperatur kurang dari 11,1oC. Pada zona ini tidak terdapat tanaman budidaya, hanya ditumbuhi lumut.

·        Iklim Schmidt-ferguson
Schmidt-ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah curah hujan setiap bulan dalam satu tahun (jumlah bulannya) yang di kenal dengan rasio bulan basah dan rasio bulan kering.
Schmidt-ferguson menggunakan persamaan berikut:
                        Jumlah rata-rata bulan kering
Q rasio =         ------------------------------   x 100
Jumlah rata-rata bulan basah

Keterangan:
Bulan kering         = bulan dengan curah hujan rata-rata < 60 mm
Bulan lembab      = bulan dengan curah hujan rata-rata 60-100 mm
Bulan basah         = bulan dengan curah hujan rata-rata > 100 mm

Dengan rumus diata, Schmidt-ferguson membagi tipe iklim sebagai berikut:
Tipe
Q Rasio
Tipe
Q Rasio
A
0% - 14,3%
E
100% - 167%
B
14,3% - 33,3%
F
167% - 300%
C
33,3% - 60%
G
300% - 700%
D
60% - 100%
H
700% atau lebih
Keterangan:
A = Sangat basah                                                E = agak kering
B = basah                                              F = kering
C = agak basah                                    G = sangat kering
D = sedang                                            H = ekstrim kering

Semakin besar nilai Q rasio, iklim semakin kering atau curah hujan semakin sedikit, dan sebaliknya. Tujuan dari klasifikasi Schmidt-ferguson adalah untuk mengetahui gambaran persebaran curah hujan sehubungan dengan usaha pertanian.

·        Iklim Koppen
Koppen membagi iklim berdasarkan kombinasi antara suhu dan curah hujan. Dasar penggunaan kedua unsur ini adalah karena kedua unsur ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di muka bumi.
Klasifikasi menurut koppen sebagai berikut:
no
grup iklim
Iklim
1
A ( Iklim Tropis)
Af (Hutan hujan)
Am ( Monsun)
Aw (Savana)
2
B (Iklim Kering)
Bs (Stepa)
Bw (Gurun)
3
C (Iklim Sedang)
Cw (Dingin kering)
Cs (Panas kering)
Cf (tanpa musim kering)
4
D (Iklim Benua)
Dw (dingin kering)
Df (Tanpa musim kering)
5
E (Iklim Kutub)
Et (tundra)
Ef (Es abadi)
Efh
·        Iklim Oldeman
Dasar pembagian iklim ini adalah curah hujan di kaitkan dengan pertanian (jenis tanaman : palawij dan padi).
Pembagian:
A, B, C, D,E

·        Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim secara global adalah perubahan unsur-unsur iklim (suhu, tekanan, kelembaban, hujan, angin, dan sebagainya) secara global terhadap normalnya. Perubahan tersebut bisa terjadi karena faktor alami, namun saat ini perubahan iklim tersebut terjadi akibat kegiatan manusia. Meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca (CO2, CH4, CFC, HFC, N2O) terutama peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer yang menyebabkan terjadinya global warming yang memicu perubahan iklim secara global.fenomena ini memberikan berbagai dampak yang berpengaruh penting terhadap kelanjutan hidup manusia dan makhlup hidup lainnya.
Faktor-faktor alami perubahan iklim global adalah sebagai berikut:
1.      Pergerakan lempeng
2.      Letusan gunung api
3.      Pergerakan bumi (rotasi dan revolusi bumi)
4.      Perubahan matahari sebagai sumber energi
·        Global Warming
Pemanasan global atau biasa disebut Global warming adalah meningkatnya suhu rata-rata di bumi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi global warming adalah sebagai berikut:
1.      Efek rumah kaca
2.      Penebangan hutan
3.      Umpan balik (feed back)
·        El Nino dan La Nina
El Nino adalah fenomena alam yang diakibatkan oleh naiknya suhu permukaan laut samudera pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah dan timur. Naiknya suhu di samudera pasifik mengakibatkan perubahan pola angin dan curah hujan yang ada di atasnya. Akibat el nino ini hujan banyak turun di Samudera pasifik sedangkan di Australia dan Indonesia menjadi kering (Musim Kemarau)

La Nina adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan suhu permukaan laut samudera pasifik dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Akibat dari La Nina adalah hujan turun lebih banyak di samudera pasifik sebelah barat austrlia dan indonesia. Sehingga di daerah ini akan terjadi hujan lebat (musim hujan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar