Sabtu, 07 Juni 2014

Laut



·         Jenis Laut
Laut adalah kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau dengan pulau lainnya.
Laut dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1.      Laut berdasarkan proses terjadinya

a.       Laut transgersi, Laut Transgresi adalah laut yang terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini adalah Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Laut Utara.
b.      Laut Ingersi, Laut Ingresi adalah laut yang terjadi karena adanya penurnan tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, Lubuk Sulawesi, dan Lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya Palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, Palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, dan Palung Mariana yang dalamnya 10.683 (terdalam di dunia).
c.       Laut regresi, Laut Regresi adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur, dan lain-lain) yang dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.

2.      Laut berdasarkan letaknya





a.       Laut Tepi adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolah-olah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya Laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina.
b.      Laut Pertengahan adalah laut yang terletak diantara benua-benua. Lautnya dalam dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya Laut tengah diantara benua Afrika-Asia dan Eropa.
c.       Laut pedalaman adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Hitam.

3.      Laut berdasarkan kedalamanya
a.       Zona litoral adalah wilayah pantai atau pesisir. Di wilayah ini pada saat air pasang akan tergenang air, dan pada saat air surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut Wilayah Pasang-Surut.
b.      Zona Neritic adalah baris batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jeni kehidupan baik hewan maupun tumbuhan.
c.       Zona Bathyal adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150  hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di Wilayah Neritic.
d.      Zona Abysal adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas.


·         Relief Dasar Laut
Bentuk permukaan dasar laut bervariasi karena adanya peristiwa pengangkatan dan penurunan kulit bumi. Relief dasar laut dibedakan sebagai berikut.

1.      Shelf (paparan),  yaitu dasar samudera yang dangkal sepanjang pantai yang dalamnya kurang dari 200 m. Shelf masih termasuk bagian sebuah benua. Di kawasan shelf  banyak terdapat ikan.
2.      Plat (dangkalan), yaitu dasar samudera yang dangkal. Plat merupakan dasar laut yang luas dan dalamnya kurang lebih 200 m. Plat masih termasuk bagian sebuah benua. Seperti hanya shelf, di daerah plat banyak terdapat ikan. Kita mengenal 3 macam dangkalan, yaitu:
- Dangkalan Sunda, yaitu dasar laut antara Sumatera, Jawav, dan Kalimantan dengan kedalaman rata-rata 40-45 m. Daerah ini termasuk Benua Asia.
- Dangkalan Sahul, yaitu dasar laut antara Irian dan Australia dengan kedalaman rata-rata 45-60 m. Daerah ini termasuk Benua Australia.
- Dangkalan Laut Utara, yaitu laut di sekitar Kepulauan Inggris. Dangkalan ini termasuk Benua Eropa.
3.      Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya berada di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau.
Contoh : Gunung Krakatau.
4.      Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunyai tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai ke permukaan laut.
Contoh : St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
5.      Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan pasifik.
6.      Punggung laut ( ridge ), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
Contoh : punggung laut Sibolga.
7.      Ambang laut ( drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.
Contoh : ambang laut sulu, ambang laut Sulawesi.Lubuk laut ( basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Contoh : lubuk laut sulu, lubuk laut Sulawesi.
8.      Palung laut ( trog ), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi. Palung laut terjadi karena adanya tabrakan antar lempeng ( subduksi ) yang sangat kuat antar lempeng-lempengnya.
Contoh : palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.
9.      Pegunungan laut, yaitu bukit di dasar laut. Contohnya, punggung Laut Siboga, punggung Laut Maskarenen, dan punggung Laut Walvis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar